Siapa yang tidak mengenal klepon? Jajanan tradisional yang berbentuk seperti butiran-butiran atau bola yang bulat tidak sempurna kemudian di dalamnya berisi sirup gula Bali yang manis. Merupakan sebuah jajanan tradisional yang menarik dan khas. Terlebih lagi dihidangkan dengan baluran kelapa parut tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya. Klepon itu sendiri ada dua jenis, yaitu yang berwarna hijau dan yang berwarna hitam. Yang hijau adalah dibuat dengan campuran dari tepung ketan yang diulet dengan menggunakan air daun suji sedangkan yang hitam adalah tepun ketan hitam/injin dan bukan tepung ketan biasa yang diwarnai dengan kopi.
Banyak sekali masyarakat yang berusaha membuat klepon. Akan tetapi tidak jarang hasilnya tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan dan rasanya tidak enak seperti yang dibeli atau yang sering dijual oleh pedagang jajanan tradisional, meski demikian klepon yang dijual pun tidak jarang rasanya tidak begitu enak. Namun terdapat beberapa klepon yang terkenal, salah satunya adalah klepon dari banjar Kedungu yang terkenal dengan rasa yang enak dan teksturnya yang lembut. Ternyata klepon Kedungu bisa selembut itu karena dalam pembuatannya ada aturan yang harus diikuti dengan tepat.
Bu
Agus, yang merupakan salah satu pembuat dan penjual klepon dari Kedungu ini
mengatakan bahwa sebagian besar konsumen mengatakan bahwa klepon Kedungu lebih
lembut dari klepon lainnya yang cenderung agak keras. “Itu karena klepon harus
diselesaikan dan direbus beberapa jam atau maksimal 3-4 jam sebelum akan
dinikmati atau akan dijual, sebab jika sampai diselesaikan serta direbus
semalam dan baru akan dinikmati keesokan harinya itulah yang menyebabkan klepon
menjadi bertekstur agak kaku,” sebut beliau.
Sebelum
membuat klepon, bahan-bahannya haruslah disiapkan yaitu tepung beras atau
tepung ketan atau tepung ketan hitam jika ingin membuat yang warna hitam.
Kemudian sertakan tepung kanji dan untuk pewarna hijaunya gunakan air daun suji,
jangan menggunakan pewarna buatan karena akan mempengaruhi rasanya. Kemudian
yang tidak kalah pentingnya yaitu gula aren dan bisa ditambahkan kelapa parut
untuk taburannya, tapi itu sesuai dengan selera masing-masing.
Tahap
pembuatannya yaitu pertama tepung ketan tersebut dikukus, kemudian setelah agak
lengket diangkat dan dicampur dengan kanji dan diulet serta dicampur dengan air
daun suji untuk menghasilkan warna hijau. Setelah adonan lumayan lengket dan
sedikit lembek, maka adonan tersebut dibentuk dan dilubangi serta diisi dengan
gula aren. “Dalam melubanginya haruslah berhati-hati karena jika tidak
hati-hati adonan akan terlalu tipis sehingga akan bocor,” sebut beliau
menambahkan.
Jika sudah diisi
gula, maka rebus klepon tersebut sampai mengambang. Sebab jika sudah mengambang
itu tanda klepon sudah matang namun jangan sampai terlalu lama merebusnya
karena itu akan membuat klepon menjadi terlalu matang sehingga mengembung dan
pecah. Setelah itu didinginkan sebentar kemudian ditaburi dengan kelapa parut
maka klepon siap untuk dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar