Ketika
kita jalan-jalan ke daerah Karangasem atau bahkan sembahyang ke Pura Besakih,
tentu akan banyak sekali melihat penjual buah salak. Hal tersebut tentu saja
karena Karangasem terutama daerah Sibetan dan Bebandem memang terkenal sebagai
daerah penghasil buah salak dan bahkan salak dengan varietas yang unggul
seperti salak gula pasir juga dihasilkan di daerah ini. Jadi tidaklah salah
jika daerah ini dijuluki sebagai daerah atau bumi salak.
Buah
salak sendiri sudah dikenal masyarakat Bali sejak dulu. Bahkan salak seolah
tidak pernah absen untuk menjadi bagian dari banten yang dihaturkan masyarakat ketika piodalan atau
upacara-upacara yadnya lainnya. Dengan bentuk yang khas, salak menjadi sangat
diminati oleh masyarakat karena rasanya yang manis atau kadang agak sedikit asam.
Akan tetapi belum semua masyarakat mengetahui bahwa salak bisa dinikmati atau dijadikan
makanan lain selain menjadi buah saja.
Menurut Bu Wayan Simpen Armini yang merupakan petani salak termasuk salak gula
pasir, banyak sekali makanan dan minuman yang bisa dibuat dengan menggunakan
bahan dasar buah salak. Kualitasnya sendiri tidaklah kalah baiknya dengan
barang-barang atau makanan yang dibuat di pabrik-pabrik modern. Misalnya saja
kripik salak, adapun cara membuatnya yaitu pertama-tama salak dikupas kemudian
dicuci dengan air kapur dan ditambahkan dengan sedikit asam sitrat. Setelah itu
salak tersebut kemudian direbus setengah matang kemudian diangkat dan
dipanggang dengan menggunakan oven. Setelah matang kemudian didinginkan sejenak
dan dibungkus atau dinikmati.
Sedangkan
untuk membuat Wine, langkah-langkahnya yaitu buah salak tersebut ditumbuk dan
digiling untuk diambil airnya, kemudian air salak tersebut dicampur dengan air
rebusan kacang hijau dengan ditambahkan gula pasir dan putih telur. Kemudian
campuran tersebut ditempatkan ke dalam botol dan didiamkan sampai benar-benar
bening dan kotoran-kotorannya mengendap di dasar botol. Setelah benar-benar
bening kemudian dikemas dan siap dinikmati.
Selain
kripik salak dan Wine tadi, ada pula makanan dan minuman lainnya seperti sirop
salak, gorengan, dodol dan bahkan permen salak yang dulu sempat dikonsumsi oleh
masyarakat Bali meskipun saat ini permen salak sudah jarang ditemukan
keberadaannya. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan memahami
potensi yang dimiliki oleh masyarakat untuk nantinya dapat diolah dan
dimanfaatkan dengan baik sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat kecil dan menengah ring Bali. (wan)
Makasih ya atas informasi yang diberikan sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan
BalasHapussalam kenal dari
Resep Kolak kolang kaling