Selasa, 07 Januari 2014

Sinopsis cerita The Legend Saint, Heroes Of Indonesia





Gan gara” liatin gambar The Legend Saint kemarin, ane ama saudara ane terinspirasi buat nyoba” bikin ceritanya, ya siapa tahu ada agan-agan atau kreator yang mau baca n akhirnya jadi inspirasi buat bikin komik atau bahkan kartun televisinya. Ceritanya jelek ? Gak apa-apa yg penting ane cuma mau berbagi inspirasi aja. Selamat membaca agan-agan sekalian . . .
 

The Legend Saint, Heroes Of Indonesia

The Legend Saint : Garuda, Barong, Gatotkaca, Hanoman
The Evil Saint : Dasamuka, Rangda, Lembusuro, Taksaka
The Gold Legend : Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula-Sadewa.

Kestabilan dan keseimbangan bumi yang telah berhasil dipertahankan ratusan tahun lamanya mulai terganggu dengan kemunculan The Evil Saint, yaitu sekelompok orang yang dirasuki oleh kekuatan mistis jahat yang didapat dari baju zirah mistis yang sudah terkubur ratusan tahun lamanya. Kebangkitan empat baju zirah itu seolah menjadi kepastian akan kehancuran dunia, dan tidak ada yang mampu melawan mereka. Akan tetapi nampaknya Sang Pencipta belum menitahkan bahwa dunia akan hancur begitu saja, karena ternyata muncul pula empat pemuda yang masing-masing menemukan baju zirah mistis yang memiliki kekuatan  baik di tempat-tempat berbeda. Begitu mereka menemukannya, muncul semacam suara yang tak jelas terdengar yang memberi petunjuk kepada mereka agar mereka berempat saling bertemu dan bekerjasama untuk dapat mengalahkan The Evil Saint. Dengan menggunakan kekuatan dari baju zirah tersebut mereka pun bekerjasama dan membentuk The Legend Saint.
Setelah mereka terkumpul, tentu mereka tidak menunda waktu lagi untuk segera menghadapi dan mengalahkan The Evil Saint, namun diluar dugaan kekuatan The Legend Saint belum sebanding untuk menghadapi mereka sehingga para pemuda ini terpukul mundur. Atas petunjuk yang Maha Kuasa, mereka diberi petunjuk agar pergi ke kuil Widdhya untuk menemukan kekuatan sejati. Tidaklah berselang lama akhirnya mereka sampai di kuil tersebut. Kuil Widdhya adalah kuil 4 tingkat yang ternyata setiap tingkat memiliki penjaganya. Akhirnya mereka sendiri menyadari kalau penjaga tersebut adalah The Gold Legend…!!! Para ksatria legendaris yang telah terpilih puluhan tahun yang lalu untuk menjaga stabilitas bumi, akan tetapi mengapa mereka berada disini? The Gold Legend sendiri mengaku telah mengetahui akan kedatangan para Legenda Saint, seperti yang disampaikan oleh Nakula-Sadewa-penjaga kuil Widdhya tingkat pertama. Mereka berdua mengatakan bahwa untuk dapat menemukan kekuatan sejati mereka harus mampu mengalahkan seluruh anggota Gold Legend yang menjaga kuil Widdhya tersebut atau kedatangan mereka hanya sia-sia belaka. Mereka pun bingung karena merasa tidak mungkin untuk mengalahkan The Gold Legend yang terkenal akan kehebatannya itu. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa The Gold Legend adalah orang yang akan mengajarkan mereka berempat tentang bagaimana menemukan kekuatan sejati tersebut.
Akhirnya Barong meminta agar teman-teman lainnya melanjutkan perjalanan mereka tingkat lain, sedangkan ia akan menghadapi Nakula-Sadewa karena memang sudah ditakdirkan bahwa Barong akan berguru pada ksatria kembar namun sampai saat ini Barong belum juga menyadari kalau Nakula-Sadewa ksatria tersebut dan terus berusaha menyerang mereka berdua dengan membabi buta. Di tingkat berikutnya Garuda, Gatotkaca dan Hanoman dicegat oleh Arjuna, The Gold Legend yang terkenal dengan panah emasnya. Disana mereka berpikir kalau mereka tidak akan bisa lolos untuk melanjutkan ke kuil berikutnya karena Arjuna terkenal dengan kemampuan memanahnya yang sangat hebat bahkan terdengar kabar kalau ia mampu memanah musuh dengan menutup matanya. Seketika itu mereka bertiga menjadi ragu akan berhasil melanjutkan perjalanan, namun ditengah kebimbangan itu Hanoman bangkit dan menyatakan bahwa ia akan akan menghadapi Arjuna dan meminta agar Gatotkaca dan Garuda melanjutkan ke kuil berikutnya. Hanoman sendiri merasa takut untuk menghadapi Arjuna namun entah mengapa dia merasa kalau ada sebuah kekuatan yang tidak ia ketahui seolah mendorongnya dan membuat dia yakin kalau dia mampu dan harus menghadapi Arjuna, sehingga pertarungan pun terjadi. Kemudian Gatutkaca dan Garuda melanjutkan perjalanan mereka dengan tidak terfokus karena mereka khawatir dengan keselamatan kedua temannya tadi. Sampai di tingkat ketiga inilah Gatotkaca terkejut karena ternyata ksatria penjaga kuil tersebut adalah ayahnya sendiri yaitu Bima yang telah lama ia cari-cari. Ia sangat senang karena akhirnya ia dapat bertemu dengan ayahnya, namun ketika gatotkaca mendekat Bima malah menyerangnya. Gatotkaca yang tidak mengerti mengapa ia diserang seperti itu akhirnya mengerti bahwa saat ini ayahnya adalah seorang penjaga kuil Widdhya sehingga dengan terpaksa Gatotkaca harus melawannya untuk dapat menemukan kekuatan sejati tersebut. oleh karena itu ia pun mengatakan pada Garuda agar ia melanjutkan ke tingkat atas sendirian dan ia sendiri yang akan menghadapi ayahnya yaitu Bima yang terkenal dengan senjatanya yaitu Kuku Pancanaka Emasnya. Tidak lama kemudian, sampailah Garuda di tingkat terakhir dari kuil Widdhya, akan tetapi sampai disana ia ternyata telah ditunggu oleh Yudhistira, pemimpin dari The Gold Saint sekaligus ksatria terkuat diantara mereka karena selain kemampuan bertarungnya yang sangat tinggi, Yudhistira juga dikenal memiliki kemampuan memindahkan benda apapun dengan pikiran. Garuda yang memikirkan bagaimana nasib teman-temannya di bawah pun akhirnya kembali berpikir keras karena harus menghadapi ksatria emas ini. Namun apa daya, bagaimanapun pertarungan tidak dapat dihindari dan Garuda terpaksa menghadapi Yudhistira.
Barong yang dicegat oleh pasangan Nakula-Sadewa di kuil tingkat pertama tampaknya merasa kesulitan untuk menghadapi petarung kembar ini. Ia dibuat bingung oleh kombinasi serangan yang sangat apik serta stabil yang dilancarkan oleh keduanya. Ia pun mulai berpikir kalau dirinya tidak akan bisa memenangkan pertarungan tersebut. di pihak lain, hanoman yang entah mengapa merasa ditarik oleh sebuah kekuatan misterius agar menghadapi Arjuna keadaannya juga tidak jauh berbeda dengan Barong. Terlebih lagi anak-anak panah yang dilepaskan oleh Arjuna membuatnya frustasi dan menyerang dengan membabi buta. Namun entah mengapa Arjuna nampaknya menghindari setiap serangan-serangan Hanoman dan memanah serangan-serangannya seolah mengetahui titik-titik kelemahan serangan tersebut. Gatotkaca yang dilanda kebingungan akhirnya menjadi membenci Bima yang ada didepannya, karena ia merasa jika selama ini ditelantarkan oleh ayahnya tersebut dan ketika ia telah berhasil menemukannya mengapa ia harus diserang? Ia pun berpikir bahwa ia sangat membenci ayahnya tersebut dan ia menyerang dengan kemarahan dan berusaha mengalahkan ayahnya bagaimanapun caranya. Namun seperti yang telah diketahui, Bima adalah Gold Legend yang mendapat kekuatan dari Bayu sehingga kekuatannya sangatlah luar biasa, sehingga itu menyebabkan setiap pukulan Gatotkaca seolah hanya sapuan angin belaka dan sangat kosong. Tentu saja itu karena ia sangat bernafsu untuk mengalahkan ayahnya itu bahkan semakin lama ia malah berppikir untuk membunuhnya dan semakin ia marah pukulannya menjadi semakin ringan dan mudah dipatahkan. Di pihak lain pun Garuda yang kehilangan konsentrasinya menyerang dengan kebingungan dan tentu saja ia menjadi bulan-bulanan bagi Yudhistira saat itu.
Ditengah pertarungan dan keputusasaan dalam menghadapi The Gold Legend serta waktu yang tidak banyak, akhirnya satu persatu anggota The Legend Saint mendapat sebuah penyadaran dan pencerahan dalam menghadapi mereka. Barong menyadari bahwa untuk dapat mengalahkan lawan ia harus bertarung dengan stabil yang berarti mengutamakan keseimbangan dan keselarasan antara jiwa dan raga, tendangan dan pukulan, seperti Nakula-Sadewa yang selalu bertarung dengan selaras dan seimbang. Hanoman sendiri mempelajari bahwa untuk melawan musuh yang lincah seperti Arjuna haruslah menggunakan serangan yang dilandasi atas ketenangan, seperti Arjuna yang selalu memanah tepat pada sasarannya  tentu dilandasi oleh ketenangan jiwa. Gatotkaca yang dalam pertarungan tadi terlihat sangat marah dan ingin membunuh ayahnya itu akhirnya menyadari bahwa untuk dapat mengalahkan musuh, agar tidak didasari oleh kemarahan tetapi tetap mengedepankan rasa welas asih dan berpikir bahwa musuh harus dihentikan, bukan dibinasakan, seperti Bima yang selama ini selalu mengedepankan rasa welas asih dalam bertarung. Dan Garuda yang sejak awal pertarungan telah kehilangan konsentrasinya menyadari bahwa dalam situasi apapun terlebih lagi dalam pertarungan tetap harus bijaksana sehingga akan didapat cara serta upaya yang tepat dalam menaklukkan musuh. Akhirnya karena dianggap telah memahami apa makna dari Ikekuatan sejati tersebut, Para Gold Legend menghilang dan yang tersisa hanya baju zirah emas berkilauan yang ditempatkan dengan gagahnya. Tak lama kemudian terdengar suara yang mengatakan bahwa sebenarnya The Gold Legend telah lama menunggu penerusnya untuk dilatih dalam menemukan kekuatan sejati dan menjaga kestabilan alam ini. Sedangkan para ksatria yang dihadapi oleh para Legend Saint tadi adalah kekuatan suci yang berpadu dengan spirit para ksatria di masa lalu yang tetap akan hidup dan berada di baju zirah serta kuil Widdhya tersebut. setelah mereka berkumpul kembali di depan kuil,  tanpa membuang waktu mereka pun bergegas menuju tempat The Evil Saint untuk menghadapinya.
Tak lama berselang sampailah para Legend Saint di tempat para Evil Saint berada, ternyata ketika itu mereka sedang merencanakan untuk menyerang serta menghancurkan salah satu pulau di Indonesia. Akhirnya untuk menghentikan rencana tersebut, The Legend Saint bertarung menghadapi para Evil Saint. Barong menghadapi Rangda, Hanoman melawan Taksaka, Gatotkaca melawan Lembusura dan Garuda menghadapi Dasamuka. Dengan memahami inti dan makna dari kekuatan sejati yang telah dipelajari dari Gold Legend di kuil Widdhya tadi, maka The Legend Saint berhasil mengalahkan The Evil Saint dan menghancurkan baju zirah mereka, kemudian kekuatan mistis baju zirah tersebut dinetralkan dan para usernya kembali sadar seperti semula. Sehingga bumi pun kembali selamat dari ancaman kehancuran dan kehidupan kembali damai. Di akhir cerita, Para Legend Saint mengetahui bahwa user dari Rangda sebenarnya adalah kekasih dari Barong yang dirasuki oleh kekuatan mistis baju zirah tersebut, oleh karena itulah Barong berusaha untuk menyelamatkan kekasihnya tersebut dan akhirnya mendapatkan kekuatan baju zirah Barong yang memang keberadaannya tidak pernah jauh dari baju zirah Rangda. Akhirnya para anggota The Legend Saint berpisah untuk kembali ke tempat asalnya masing-masing, namun sebelum berpisah mereka berempat telah sepakat bahwa kapanpun Bumi kembali terancam dan diambang kehancuran, maka mereka akan kembali berkumpul dan bertarung bersama menghadapi kekuatan jahat yang ada.

---THE END---
                                                                                                                   
                                                                                               Special thanks to : my twin brother RedD

2 komentar:

  1. Balasan
    1. semoga ada kreator yang melirik ceritanya ini gan, hehehehehehe.
      makasi sebelumnya gan

      Hapus