Gan
gara” liatin gambar The Legend Saint kemarin, ane ama saudara ane terinspirasi
buat nyoba” bikin ceritanya, ya siapa tahu ada agan-agan atau kreator yang mau
baca n akhirnya jadi inspirasi buat bikin komik atau bahkan kartun televisinya.
Ceritanya jelek ? Gak apa-apa yg penting ane cuma mau berbagi inspirasi aja.
Selamat membaca agan-agan sekalian . . .
The
Legend Saint, Heroes Of Indonesia
The Legend Saint : Garuda,
Barong, Gatotkaca, Hanoman
The Evil Saint :
Dasamuka, Rangda, Lembusuro, Taksaka
The Gold Legend :
Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula-Sadewa.
Kestabilan
dan keseimbangan bumi yang telah berhasil dipertahankan ratusan tahun lamanya
mulai terganggu dengan kemunculan The Evil Saint, yaitu sekelompok orang yang
dirasuki oleh kekuatan mistis jahat yang didapat dari baju zirah mistis yang
sudah terkubur ratusan tahun lamanya. Kebangkitan empat baju zirah itu seolah
menjadi kepastian akan kehancuran dunia, dan tidak ada yang mampu melawan
mereka. Akan tetapi nampaknya Sang Pencipta belum menitahkan bahwa dunia akan
hancur begitu saja, karena ternyata muncul pula empat pemuda yang masing-masing
menemukan baju zirah mistis yang memiliki kekuatan baik di tempat-tempat berbeda. Begitu mereka
menemukannya, muncul semacam suara yang tak jelas terdengar yang memberi petunjuk
kepada mereka agar mereka berempat saling bertemu dan bekerjasama untuk dapat
mengalahkan The Evil Saint. Dengan menggunakan kekuatan dari baju zirah
tersebut mereka pun bekerjasama dan membentuk The Legend Saint.
Setelah
mereka terkumpul, tentu mereka tidak menunda waktu lagi untuk segera menghadapi
dan mengalahkan The Evil Saint, namun diluar dugaan kekuatan The Legend Saint
belum sebanding untuk menghadapi mereka sehingga para pemuda ini terpukul
mundur. Atas petunjuk yang Maha Kuasa, mereka diberi petunjuk agar pergi ke
kuil Widdhya untuk menemukan kekuatan
sejati. Tidaklah berselang lama akhirnya mereka sampai di kuil tersebut.
Kuil Widdhya adalah kuil 4 tingkat yang ternyata setiap tingkat memiliki
penjaganya. Akhirnya mereka sendiri menyadari kalau penjaga tersebut adalah The
Gold Legend…!!! Para ksatria legendaris yang telah terpilih puluhan tahun yang
lalu untuk menjaga stabilitas bumi, akan tetapi mengapa mereka berada disini?
The Gold Legend sendiri mengaku telah mengetahui akan kedatangan para Legenda
Saint, seperti yang disampaikan oleh Nakula-Sadewa-penjaga kuil Widdhya tingkat
pertama. Mereka berdua mengatakan bahwa untuk dapat menemukan kekuatan sejati mereka harus mampu
mengalahkan seluruh anggota Gold Legend yang menjaga kuil Widdhya tersebut atau
kedatangan mereka hanya sia-sia belaka. Mereka pun bingung karena merasa tidak
mungkin untuk mengalahkan The Gold Legend yang terkenal akan kehebatannya itu.
Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa The Gold Legend adalah orang yang
akan mengajarkan mereka berempat tentang bagaimana menemukan kekuatan sejati tersebut.
Akhirnya
Barong meminta agar teman-teman lainnya melanjutkan perjalanan mereka tingkat
lain, sedangkan ia akan menghadapi Nakula-Sadewa karena memang sudah
ditakdirkan bahwa Barong akan berguru pada ksatria kembar namun sampai saat ini
Barong belum juga menyadari kalau Nakula-Sadewa ksatria tersebut dan terus
berusaha menyerang mereka berdua dengan membabi buta. Di tingkat berikutnya
Garuda, Gatotkaca dan Hanoman dicegat oleh Arjuna, The Gold Legend yang terkenal
dengan panah emasnya. Disana mereka
berpikir kalau mereka tidak akan bisa lolos untuk melanjutkan ke kuil
berikutnya karena Arjuna terkenal dengan kemampuan memanahnya yang sangat hebat
bahkan terdengar kabar kalau ia mampu memanah musuh dengan menutup matanya.
Seketika itu mereka bertiga menjadi ragu akan berhasil melanjutkan perjalanan,
namun ditengah kebimbangan itu Hanoman bangkit dan menyatakan bahwa ia akan
akan menghadapi Arjuna dan meminta agar Gatotkaca dan Garuda melanjutkan ke
kuil berikutnya. Hanoman sendiri merasa takut untuk menghadapi Arjuna namun
entah mengapa dia merasa kalau ada sebuah kekuatan yang tidak ia ketahui seolah
mendorongnya dan membuat dia yakin kalau dia mampu dan harus menghadapi Arjuna,
sehingga pertarungan pun terjadi. Kemudian Gatutkaca dan Garuda melanjutkan
perjalanan mereka dengan tidak terfokus karena mereka khawatir dengan
keselamatan kedua temannya tadi. Sampai di tingkat ketiga inilah Gatotkaca
terkejut karena ternyata ksatria penjaga kuil tersebut adalah ayahnya sendiri
yaitu Bima yang telah lama ia cari-cari. Ia sangat senang karena akhirnya ia
dapat bertemu dengan ayahnya, namun ketika gatotkaca mendekat Bima malah
menyerangnya. Gatotkaca yang tidak mengerti mengapa ia diserang seperti itu
akhirnya mengerti bahwa saat ini ayahnya adalah seorang penjaga kuil Widdhya
sehingga dengan terpaksa Gatotkaca harus melawannya untuk dapat menemukan
kekuatan sejati tersebut. oleh karena itu ia pun mengatakan pada Garuda agar ia
melanjutkan ke tingkat atas sendirian dan ia sendiri yang akan menghadapi
ayahnya yaitu Bima yang terkenal dengan senjatanya yaitu Kuku Pancanaka
Emasnya. Tidak lama kemudian, sampailah Garuda di tingkat terakhir dari kuil
Widdhya, akan tetapi sampai disana ia ternyata telah ditunggu oleh Yudhistira,
pemimpin dari The Gold Saint sekaligus ksatria terkuat diantara mereka karena
selain kemampuan bertarungnya yang sangat tinggi, Yudhistira juga dikenal
memiliki kemampuan memindahkan benda apapun dengan pikiran. Garuda yang
memikirkan bagaimana nasib teman-temannya di bawah pun akhirnya kembali
berpikir keras karena harus menghadapi ksatria emas ini. Namun apa daya,
bagaimanapun pertarungan tidak dapat dihindari dan Garuda terpaksa menghadapi
Yudhistira.
Barong
yang dicegat oleh pasangan Nakula-Sadewa di kuil tingkat pertama tampaknya
merasa kesulitan untuk menghadapi petarung kembar ini. Ia dibuat bingung oleh
kombinasi serangan yang sangat apik serta stabil yang dilancarkan oleh
keduanya. Ia pun mulai berpikir kalau dirinya tidak akan bisa memenangkan pertarungan
tersebut. di pihak lain, hanoman yang entah mengapa merasa ditarik oleh sebuah
kekuatan misterius agar menghadapi Arjuna keadaannya juga tidak jauh berbeda
dengan Barong. Terlebih lagi anak-anak panah yang dilepaskan oleh Arjuna
membuatnya frustasi dan menyerang dengan membabi buta. Namun entah mengapa
Arjuna nampaknya menghindari setiap serangan-serangan Hanoman dan memanah
serangan-serangannya seolah mengetahui titik-titik kelemahan serangan tersebut.
Gatotkaca yang dilanda kebingungan akhirnya menjadi membenci Bima yang ada
didepannya, karena ia merasa jika selama ini ditelantarkan oleh ayahnya
tersebut dan ketika ia telah berhasil menemukannya mengapa ia harus diserang?
Ia pun berpikir bahwa ia sangat membenci ayahnya tersebut dan ia menyerang dengan
kemarahan dan berusaha mengalahkan ayahnya bagaimanapun caranya. Namun seperti
yang telah diketahui, Bima adalah Gold Legend yang mendapat kekuatan dari Bayu
sehingga kekuatannya sangatlah luar biasa, sehingga itu menyebabkan setiap
pukulan Gatotkaca seolah hanya sapuan angin belaka dan sangat kosong. Tentu
saja itu karena ia sangat bernafsu untuk mengalahkan ayahnya itu bahkan semakin
lama ia malah berppikir untuk membunuhnya dan semakin ia marah pukulannya
menjadi semakin ringan dan mudah dipatahkan. Di pihak lain pun Garuda yang
kehilangan konsentrasinya menyerang dengan kebingungan dan tentu saja ia
menjadi bulan-bulanan bagi Yudhistira saat itu.
Ditengah
pertarungan dan keputusasaan dalam menghadapi The Gold Legend serta waktu yang
tidak banyak, akhirnya satu persatu anggota The Legend Saint mendapat sebuah
penyadaran dan pencerahan dalam menghadapi mereka. Barong menyadari bahwa untuk
dapat mengalahkan lawan ia harus bertarung dengan stabil yang berarti mengutamakan keseimbangan dan keselarasan antara
jiwa dan raga, tendangan dan pukulan, seperti Nakula-Sadewa yang selalu
bertarung dengan selaras dan seimbang. Hanoman sendiri mempelajari bahwa untuk
melawan musuh yang lincah seperti Arjuna haruslah menggunakan serangan yang
dilandasi atas ketenangan, seperti
Arjuna yang selalu memanah tepat pada sasarannya tentu dilandasi oleh ketenangan jiwa.
Gatotkaca yang dalam pertarungan tadi terlihat sangat marah dan ingin membunuh
ayahnya itu akhirnya menyadari bahwa untuk dapat mengalahkan musuh, agar tidak
didasari oleh kemarahan tetapi tetap mengedepankan rasa welas asih dan berpikir bahwa musuh harus dihentikan, bukan
dibinasakan, seperti Bima yang selama ini selalu mengedepankan rasa welas asih
dalam bertarung. Dan Garuda yang sejak awal pertarungan telah kehilangan
konsentrasinya menyadari bahwa dalam situasi apapun terlebih lagi dalam
pertarungan tetap harus bijaksana
sehingga akan didapat cara serta upaya yang tepat dalam menaklukkan musuh.
Akhirnya karena dianggap telah memahami apa makna dari Ikekuatan sejati
tersebut, Para Gold Legend menghilang dan yang tersisa hanya baju zirah emas
berkilauan yang ditempatkan dengan gagahnya. Tak lama kemudian terdengar suara
yang mengatakan bahwa sebenarnya The Gold Legend telah lama menunggu penerusnya
untuk dilatih dalam menemukan kekuatan sejati dan menjaga kestabilan alam ini.
Sedangkan para ksatria yang dihadapi oleh para Legend Saint tadi adalah
kekuatan suci yang berpadu dengan spirit para ksatria di masa lalu yang tetap
akan hidup dan berada di baju zirah serta kuil Widdhya tersebut. setelah mereka
berkumpul kembali di depan kuil, tanpa
membuang waktu mereka pun bergegas menuju tempat The Evil Saint untuk
menghadapinya.
Tak
lama berselang sampailah para Legend Saint di tempat para Evil Saint berada,
ternyata ketika itu mereka sedang merencanakan untuk menyerang serta
menghancurkan salah satu pulau di Indonesia. Akhirnya untuk menghentikan
rencana tersebut, The Legend Saint bertarung menghadapi para Evil Saint. Barong
menghadapi Rangda, Hanoman melawan Taksaka, Gatotkaca melawan Lembusura dan
Garuda menghadapi Dasamuka. Dengan memahami inti dan makna dari kekuatan sejati yang telah dipelajari
dari Gold Legend di kuil Widdhya tadi, maka The Legend Saint berhasil
mengalahkan The Evil Saint dan menghancurkan baju zirah mereka, kemudian
kekuatan mistis baju zirah tersebut dinetralkan dan para usernya kembali sadar seperti semula. Sehingga bumi pun kembali
selamat dari ancaman kehancuran dan kehidupan kembali damai. Di akhir cerita, Para
Legend Saint mengetahui bahwa user
dari Rangda sebenarnya adalah kekasih dari Barong yang dirasuki oleh kekuatan
mistis baju zirah tersebut, oleh karena itulah Barong berusaha untuk
menyelamatkan kekasihnya tersebut dan akhirnya mendapatkan kekuatan baju zirah
Barong yang memang keberadaannya tidak pernah jauh dari baju zirah Rangda.
Akhirnya para anggota The Legend Saint berpisah untuk kembali ke tempat asalnya
masing-masing, namun sebelum berpisah mereka berempat telah sepakat bahwa
kapanpun Bumi kembali terancam dan diambang kehancuran, maka mereka akan
kembali berkumpul dan bertarung bersama menghadapi kekuatan jahat yang ada.
---THE
END---
Special
thanks to : my twin brother RedD
ditunggu nih versi filmnya..
BalasHapussemoga ada kreator yang melirik ceritanya ini gan, hehehehehehe.
Hapusmakasi sebelumnya gan